Pelepahpisang digunakan karena banyak terdapat pohon pisang di desa maupun di kota. Alat yang dapat digunakan yaitu gunting kain atau kertas, cutter, lem kertas, dan lem kayu. Karya seni dua dimensi teknik kolase dengan media pelepah pisang dibuat dengan cara menempelkan sobekan-sobekan pelepah pisang pada bidang datar. Sukoharjo— Belum banyak orang yang mengetahui, bahwa semua bagian dari pohon pisang dapat dimanfaatkan. Biasanya, orang hanya memanfaatkan buah dan daun dari pohon pisang. hasilnya lebih berkualitas. Proses pembuatannya pun tidak terlalu rumit. Pelepah pisang yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 10 hari, kemudian di Takhanya kayu, limbah pelepah pisang pun disulap Abdul Hakim menjadi kerajinan yang mendulang rupiah. Sempat tertatih-tatih, usahanya dikerjakan dengan cash. pelepah pisang dapat banyak ditemui di daerah... pantai serutan kayu banyak terdapat di daerah... pantai bahan limbah lunak bertujuan untuk... bahan yang dapat digunakan dan yang sudah seharusnya dibuang perancangan bahan hasil produk kerajinan yang akan dibuat membuat suatu benda dapat dilihat dari hal hal berikut,kecuali... dijawab yaterima kasih pelepah pisang dapat banyak ditemui di daerah... pantai [ serutan kayu banyak terdapat di daerah...[ pantai] bahan limbah lunak bertujuan untuk...[ bahan yang dapat digunakan dan yang sudah seharusnya dibuang] perancangan hasil produk kerajinan yang akan membuat suatu benda dapat dilihat dari hal hal berikut,kecuali... bakunya[ Water is a basic requirement for human life, so that if the water needs both in terms of quantity and quality have not been fulfilled can have a large impact on health and social insecurity. Problems often encountered is the quality of ground water and river water used less qualified people because of the content elements of Ca 2+ and Mg 2+ in the presence of water commonly called water hardness. Hard water that contains ions Ca 2+ and Mg 2+ is not good for consumption. Because in the long run will cause damage to the kidneys, and liver. In plants K2CO3 compound commonly found in dried banana leaves are burned, K2CO3 levels may increase if extracted at a speed of 300 rpm. This study uses the extract of banana bark ash as neutralizing hard water. The results of this study suggests that the levels of ash banana bark extract 15g cholesterol highest total hardness of water. Based on the homogeneity test can be concluded that the observation data reduction in total hardness levels are homogeneous and based on ANOVA test can be concluded that there is the effect of different levels of ash banana bark extract to decreased levels of total hardness of water. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 1 LIMBAH PELEPAH PISANG SEBAGAI PENETRALISIR KESADAHAN AIR Devi Putri Isnarwaty 1, Harun Al Azies2, Nadia Voletta3, Fauzizah Fatma Ningrum4 Sri Pingit Wulandari5 Diploma Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya e-maildevisnarwaty harunalazies fauzizahfatma22 pingit_pjm Abstrak Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi kuantitas maupun kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Permasalahan yang sering dijumpai adalah kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat karena adanya kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Pada tumbuhan senyawa K2CO3 banyak ditemukan dalam pelepah pisang yang telah kering yang diabukan, kadar K2CO3 dapat meningkat apabila di ekstrak dengan kecepatan 300 rpm. Penelitian ini menggunakan ekstrak abu pelepah pisang sebagai penetralisir air sadah. Hasil penelitian ini memberi kesimpulan bahwa kadar ekstrak abu pelepah pisang 15g menurunkan kadar kesadahan total air tertinggi. Berdasarkan uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa data pengamatan penurunan kadar kesadahan total tersebut adalah homogen dan berdasarkan uji ANOVA dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perbedaan kadar ekstrak abu pelepah pisang terhadap penurunan kadar kesadahan total air. Kata Kunci Air Sadah, Ekstrak Abu Pelepah Pisang, Rancangan Acak Lengkap RAL Abstract Water is a basic requirement for human life, so that if the water needs both in terms of quantity and quality have not been fulfilled can have a large impact on health and social insecurity. Problems often encountered is the quality of ground water and river water used less qualified people because of the content elements of Ca 2+ and Mg 2+ in the presence of water commonly called water hardness. Hard water that contains ions Ca 2+ and Mg 2+ is not good for consumption. Because in the long run will cause damage to the kidneys, and liver. In plants K2CO3 compound commonly found in dried banana leaves are burned, K2CO3 levels may increase if extracted at a speed of 300 rpm. This study uses the extract of banana bark ash as neutralizing hard water. The results of this study suggests that the levels of ash banana bark extract 15g cholesterol highest total hardness of water. Based on the homogeneity test can be concluded that the observation data reduction in total hardness levels are homogeneous and based on ANOVA test can be concluded that there is the effect of different levels of ash banana bark extract to decreased levels of total hardness of water. Keywords Hard Water, Extract Banana Leaf Ash, completely randomized design CRD 1. PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi kuantitas maupun kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti untuk mencuci, mandi dan memasak. Permasalahan yang sering dijumpai pada pelayanan air bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air bersih yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk digunakan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca2+ dan Mg2+ dalam air yang keberadaannya biasa Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 2 disebut kesadahan air. Kesadahan dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga maupun untuk penggunaan industri. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit. Salah satu cara untuk menghilangkan ion Ca2+dan ion Mg2+ dari air yang sadah itu dengan mereaksikan ion tersebut dengan senyawa Na2CO3 atau K2CO3. Pada tumbuhan senyawa K2CO3 banyak ditemukan dalam pelepah pisang yang telah kering yang diabukan, kadar K2CO3 dapat meningkat apabila di ekstrak dengan kecepatan 300rpm. Berdasarkan penjelasan di atas maka, perlu diadakan penelitian untuk menganalisa “Pengolahan Limbah Pelepah Pisang Musa paradisiaca L. sebagai Penetralisir Kesadahan Air dalam Upaya Konservasi Air dan Lingkungan”. Penelitian ini mengenai rancangan penurunan kadar kesadahan air yang menggunakan ekstrak abu pelepah pisang dengan tiga kadar yang berbeda yaitu 5gram, 10 gram dan 15 gram. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL yaitu dengan perlakuan yang sama pada tiap media yang sama dalam keadaan yang homogen. Homogenitas dari penelitian ini meliputi kadar air sadah dan kecepatan pengadukan. Setiap media diperlakukan pengulangan sebanyak tiga kali dalam satu wadah secara acak. 2. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu dengan mengeksperimen ekstrak abu pelepah pisang dengan air sadah. Jumlah perlakuan ada tiga yaitu dosis 5 gram, 10 gram, 15 gram, dan setiap perlakuan diulang dengan sembilan pengulangan. Tahapan-tahapan pembuatan ekstrak abu pelepah pisang adalah sebagai berikut. a. Studi Literatur Studi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian sumber- sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi yang menjadi pakem atau acuan dalam penelitian ini. Literatur yang digunakan dititikberatkan pada buku-buku dan jurnal ilmiah tentang kesadahan air dan limbah abu pelepah pisang. b. Pembuatan Abu Pelepah Pisang Memotong menjadi ukuran kecil pelepah pisang yang sudah dikeringkan. Membakar pelepah pisang menggunakan korek Ducan sampai terbentuk menjadi abu. Kemudian abu pembakaran pelepah pisang tersebut dimasukan kedalam cawan yang sudah diberi kode A, B, dan C. c. Pembuatan Ekstrak Abu Pelepah Pisang Mengambil beakerglass lalu, kemudian pipet 100ml aquades pada beakerglass. Kemudian membubuhkan abu yang berada pada cawan kedalam beakerglass. Setalah itu, memasukkan magnet stirer pada campuran abu dan aquades, masing-masing 1 magnet stirer. Kemudian campuran tersebut dipanaskan dengan pemanas otomatis dengan kecepatan 300 rpm selama 10 menit atau sampai mendidih. Kemudian didiamkan sampai dingin. Setelah dingin, menyaring campuran tersebut dengan kertas saring dengan menggunakan corong buchner dan beakerglass. d. Mengukur Kadar Kesadahan Total Air Mengukur kesadahan total air dilakukan untuk membandingkan kadar kesadahan total air sebelum dan sesudah diberikan ekstrak abu pelepah pisang. Langkah untuk mengukur kesadahan total air adalah dengan mencampurkan ekstrak abu pelepah pisang dengan air sadah, selanjutnya dilakukan dengan tahap titrasi. Nilai kesadahan total setelah diberikan ekstrak abu pelepah pisang didapatkan dari persamaan berikut    EDTAEDTAuMVCV a Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 3 Kesadahan total air diperoleh juga dari hasil penjumlahan antara kesadahan Mg2+ dengan kesadahan Ca2+. Dikarenakan terkendala masalah teknis yaitu terdapat beberapa alat dan bahan yang sulit didapatkan seperti air sadah, indikator mixauride, sehingga kami memutuskan untuk menggunakan data sekunder untuk memperoleh data tentang kadar kesadahan total air. e. Pengambilan Data Kadar Kesadahan Total Data yang diambil pada penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh salah satu dari anggota kami yaitu Nadia Voletta pada saat mengikuti lomba karya ilmiah remaja tingkat Nasional pada tahun 2014 data sekunder dapat dilihat pada Lampiran. Berikut ialah tabel struktur data metode Rancangan Acak Lengkap RAL yang digunakan pada penelitian. Data yang digunakan terdiri dari 27 data yang terdiri dari 3 perlakuan dimana setiap perlakuan terdiri dari 9 pengulangan. f. Analisis dan Pembahasan Pada tahap ini, data sekunder yang telah terkumpul dianalisis. Langkah analisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Menganalisis karakteristik data menggunakan grafik. b. Menguji homogenitas varians terhadap data kadar kesadahan total. c. Menguji ANOVA untuk mengetahui apakah ada pengaruh perlakuan yang berbeda atau tidak pada kadar kesadahan total. d. Menginterpretasi hasil analisis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik Data Hasil uji karakteristik data pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kadar kesadahan total yang diperolah dari penjumlahan antara kesadahan Mg2+ dengan kesadahan Ca2+ mengalami penurunan secara signifikan setelah diberikan ekstrak abu pelepah pisang, dan semakin besar kadar ekstrak abu pelepah pisang yang diberikan maka kadar kesadahan total nya pun semakin rendah. Gambar 1. Grafik Perbandingan Kadar Kesadahan Total Gambar 4 dapat diketahui bahwa kadar kesadahan total yang diperolah dari penjumlahan antara kesadahan Mg2+ dengan kesadahan Ca2+ mengalami penurunan secara signifikan setelah diberikan ekstrak abu pelepah pisang, dan semakin besar kadar ekstrak abu pelepah pisang yang diberikan maka kadar kesadahan total nya pun semakin rendah. b. Uji Homogenitas Berikut ini dilakukan pengujian homogenitas terhadap ragam dari perlakuan yang berbeda pada data kadar kesadahan total. 65,4 65,4 69,76 69,7661,04 61,04 65,4 65,4 65,432,7 32,7 34,88 37,06 39,24 41,42 41,42 47,96 45,7826,16 26,16 28,34 26,16 28,34 30,54 30,54 28,34 28,3401020304050607080123456789Kadar Kesadahan Total ppmPengulanganPerlakuanPerlakuan 1 5gPerlakuan 2 10gPerlakuan 3 15g Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 4 Hipotesis H0 ragam dari antar perlakuan sama H1 minimal ada satu varians antar perlakuan yang berbeda, i= 1,2,3 Taraf Signifikan α = 0,05 Daerah Kritis Tolak H0 jika 𝜒2hitung > 𝜒2tabelαdf atau Pvalue Ftabel atau Pvalue< α Ftabel=Fαv1,v2 = = 3,40 Statistik Uji Tabel 1 Output Minitab ANOVA Keputusan Tolak H0, karena nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, yaitu 138,25 lebih besar dari 3,40 dan Pvalue 0,00 lebih kecil dari α 0,05 Kesimpulan Minimal ada satu perlakuan yang berpengaruh terhadap kadar kesadahan total. Artinya perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan kadar ekstrak abu pelepah pisang Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 5 dapat mengurangi kesadahan air dikarenakan abu pelepah pisang mengandung senyawa yang dapat mengikat Ca2+ dan Mg2+ yang menyebabkan air tersebut sadah. Dari penjelasan diatas dapat dianalisis bahwa jumlah ekstrak abu pelepah pisang yang semakin meningkat dapat menurunkan kadar kesadahan air. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh bahwa kadar kesadahan air paling kecil terdapat pada perlakuan yang memiliki jumlah ekstrak abu pelepah pisang paling besar yaitu sebesar 15 gr. mengikat Ca2+ dan Mg2+ yang menyebabkan air tersebut sadah. d. Uji Perbandingan Berganda Uji perbandingan berganda dilakukan untuk membandingkan antara perlakuan yang satu dengan yang lain apakah ada perbedaan atau tidak terhadap data kadar kesadahan total. Berikut hasil perhitungannya dengan menggunakan software Minitab. Tabel 4. Uji Perbandingan Berganda Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Perlakuan N Mean StDev -+-+-+-+ 3 9 -*- 1 9 -*- -+-+-+-+ 36 48 60 72 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui hasil uji perbandingan berganda. Perlakuan dikatakan tidak berbeda nyata ketika garis antar perlakuan saling memotong. Sebaliknya perlakuan dikatakan berbeda nyata ketika garis antar perlakuan tidak saling memotong, sehingga diperoleh keputusan sebagai berikut. a. Perlakuan 2 berbeda nyata dengan perlakuan 3 dan 1 b. Perlakuan 3 berbeda nyata dengan perlakuan 1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut 1. Berdasarkan analisis menggunakan statistika deskriptif disimpulkan bahwa semakin besar kadar ekstrak abu pelepah pisang yang diberikan maka kadar kesadahan total nya pun semakin rendah. 2. Berdasarkan uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa data pengamatan penurunan kadar kesadahan total air dengan tiga kadar ekstrak abu pelepah pisang adalah tidak homogen nilai varians dari data pengamatan tersebut berbeda. 3. Berdasarkan uji ANOVA dapat disimpulkan bahwa Minimal ada satu perlakuan yang berpengaruh terhadap kadar kesadahan total 4. Berdasarkan uji perbandingan berganda hasil uji perbandingan berganda juga menunjukkan bahwa setiap perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar kesadahan total air. UCAPAN TERIMA KASIH Diucapkan terima kasih kepada Ditjen Dikti atas Program Kreativitas Mahasiswa yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini dan disampaikan terima kasih kepada Prodi Diploma Statistika ITS yang telah memberikan fasilitas penyelesaian penelitian ini. Isnarwaty. Limbah Pelepah Pisang sebagai Penetralisir Kesadahan Air 6 DAFTAR PUSTAKA Agra 1975. Pemanfaatan Senyawa Kalium Dari Abu. Yogyakarta Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Depkes , Peraturan Menteri Kesehatan /MENKES/Per/IX/1990. Tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Bandung Tarsito Rasman, 2008. Kemampuan Abu Tangkai Padi “Merang” Dalam Menurunkan Kesadahan Air Sumur Gali. Edisi XVI. Makassar Fakultas Kesehatan Masyarakat Politeknik kesehatan Lingkungan Makasar. Usman, Dwi Handayani. 2013. Pemanfaatan Abu Sekam Padi Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Gali Di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Skripsi. Gorontalo Universitas Negeri Gorontalo. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Senyawa Kalium Dari AbuI B AgraAgra 1975. Pemanfaatan Senyawa Kalium Dari Abu. Yogyakarta Fakultas Teknik Universitas Gajah Menteri Kesehatan /MENKES/Per/IX/1990. Tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas AirR I DepkesDepkes, Peraturan Menteri Kesehatan /MENKES/Per/IX/1990. Tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Analisis Dalam Penelitian PercobaanVincent GasperszGaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Bandung Tarsito Rasman, 2008. Kemampuan Abu Tangkai Padi "Merang" Dalam Menurunkan Kesadahan Air Sumur Gali. Edisi XVI. Makassar Fakultas Kesehatan Masyarakat Politeknik kesehatan Lingkungan Makasar.

limbah pelepah pisang dapat banyak ditemui di daerah