Kisahhantu kereta malam yang berasal dari stasiun kereta UI memang sangat terkenal angket. Konon katanya kisah horor ini berasal dari seorang mahasiswa kost dekat UI Depok murah yang secara tidak sengaja menaiki kereta hantu si stasiun UI.
Jumat 30 April 2010 Kereta Hantu Kereta Hantu merupakan legenda klasik warga UI Depok. Seorang teman gua yang kost di UI semasa kuliah, mengaku pernah mendengar bunyi kereta di malam hari sekitar jam 10-11 malam. Pada jam2 tersebut kereta sudah tidak lagi beroperasi, jadi itu adalah bunyi kereta hantu. Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal.
KeretaHantu merupakan legenda klasik warga UI Depok. Seorang teman gua yang kost di UI semasa kuliah, mengaku pernah mendengar bunyi kereta di malam hari sekitar jam 10-11 malam. Malam itu, sekitar jam 9 X tiba di Stasiun Kereta UI. Suasana stasiun yang sepi samasekali tak membuat X curiga. Saat kereta datang (X punya karcis abodemen
cash. Meskipun rel kereta api merupakan salah satu jalur transportasi umum, namun tetap saja tidak dapat menutupi kisah mistis di balik jalur tansportasi umum tersebut. Berikut 6 cerita hantu dan kisah mistis tentang kereta api yang bikin kita merinding Baca juga 8 Orang Biasa Ini Viral Karena Punya Wajah Mirip Seleb Hollywood Kepala Terbang tanpa Tubuh Kinanti Nuke Mahardini Kereta Hantu Manggarai Kecelakaan Kereta Api di Bintaro Kita tentu pernah mendengar kecelakaan kereta api Bintaro tahun 1987. Kecelakaan ini dianggap menjadi kecelakaan yang paling parah di dunia perkeretaapian. Kecelakaan ini melibatkan dua kereta api, yakni kereta api jurusan Tanah Abang – Merak dan kereta api jurusan Rangkasbitung – Jakarta. Kecelakaan terjadi pada 19 Oktober 1987. Setidaknya 150 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka. Beberapa saksi mata yang pernah tidak sengaja melewati tempat ini mengatakan bahwa sering terdengar jeritan dan tangisan orang minta tolong. Bau anyir darah tercium di mana-mana. Bukan hanya itu, kepala tanpa tubuh sering terbang melintasi rel kereta ini. Begitu pula dengan tubuh tanpa kepala yang ada di sepanjang rel kereta api. Kereta hantu dari Stasiun UI Kinanti Nuke Mahardini Kereta Hantu Manggarai Kereta hantu dari Stasiun UI Kisah yang satu ini merupakan urban legend di kalangan mahasiswa UI. Cerita yang beredar di tahun 2000an ini mengisahkan tentang seorang mahasiswa yang pulang terlalu malam. Ia memutuskan untuk naik kereta api untuk pulang ke daerah Tebet. Setelah naik di kereta, ia duduk disamping orang yang pakaiannya terlihat lusuh. Setelah kereta api berjalan dan sampai di stasiun Tebet, mahasiswa tersebut seolah-olah turun dari kereta. Ternyata petugas stasiun menceritakan bahwa mahasiswa tersebut berjalan sepanjang rel kereta api dengan tatapan kosong. Padahal mahasiswa tersebut merasa dia naik kereta api. Suara minta tolong yang kerap terdengar Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes, Jawa Barat merupakan salah satu stasiun yang pernah menjadi saksi bisu kecelakaan antara Kereta Api Gaya Baru dan Kereta Api Empu Jaya. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 45 orang tewas. Sejak saat itu, di sepanjang rel kereta api di stasiun ini sering terdengar suara minta tolong dan beberapa saksi mata pernah melihat perempuan yang bolak-balik di rel tersebut. Konon, perempuan tersebut merupakan korban kecelakaan yang mencari anggota tubuhnya yang masih hilang. Baca juga 19 Film Hollywood Seru yang Wajib Ditonton di Tahun 2018. Moviegoers Wajib Tahu! Kereta Hantu Manggarai Kinanti Nuke Mahardini Kereta Hantu Manggarai Kereta Hantu Manggarai Stasiun Manggarai dianggap menjadi “gudang” bagi kereta yang tidak terpakai lagi. Kereta bekas kecelakaan juga diletakan di stasiun ini. Beberapa saksi mata sering melihat anak kecil bermain-main di sepanjang rel kereta dan sekitar stasiun Maggarai. Bukan hanya itu, beberapa orang juga mengaku pernah melihat kereta api berjalan tanpa masinis dan aliran listrik. Tidak akan mendengar peringatan Kinanti Nuke Mahardini Kereta Hantu Manggarai Stasiun Kaliwedi Kisah ini sangat populer di beberapa warga Cirebon dan sekitarnya. Stasiun Kaliwedi merupakan salah satu stasiun kecil di daerah Cirebon. Kisah mistis di Stasiun ini sudah tidak diragukan lagi. Pertama, beberapa warga mengaku kalau mereka melihat iring-iringan jenazah. Jenazah tersebut dipercaya sebagai jenazah mereka yang menjadi korban kecelakaan kereta api. Bukan hanya itu, beberapa warga juga percaya bahwa kita tidak akan mendengar peringatan kereta api akan segera melintas jika melewati tempat ini. Terseret dengan sendirinya Bukan hanya Stasiun Manggarai yang menjadi gudang kereta yang sudah tidak terpakai, namun Stasiun Purwakarta juga menjadi lokasi penyimpanan kereta yang tidak terpakai. Kisah mistis ini bermula ketika sekelompok pemuda mabuk di sekitar rel dan Stasiun Purwakarta. Meskipun mereka sedang mabuk, namun lokasinya tidak begitu berdekatan dengan rel. Ketika kereta api datang, pemuda tersebut terlihat menabrakan diri dan bagian tubuhnya tercecar. Hingga sampai saat ini, masih sering tercium bau anyir darah dan beberapa organ tubuh terlihat. Baca juga Fenomena Astronomi 'Winter Solstice'. Siang Terpendek & Malam Terpanjang dalam Satu Tahun Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Aku Adi, pekerja swasta yang berkantor di kawasan Sudirman Jakarta, tapi tinggal di Bogor. Sudah lebih dari 10 tahun aku jalani pulang pergi Jakarta Bogor setiap 10 tahun lebih, karena dulu kampusku juga di Jakarta. Waktu itu aku gak mau ngekost, lebih senang pulang pergi setiap harinya. PP Jakarta Bogor ini menjadi kebiasaan sampai aku bekerja, menikah, dan akhirnya memiliki rumah sendiri, di aku lebih senang tinggal di Bogor, gak pernah sedikit pun terpikir untuk tinggal di Jakarta, gak aku bisa jalani semuanya tanpa harus tinggal di Jakarta, transportasi Jakarta Bogor sudah semakin mumpuni. Salah satu alat transportasi umum yaitu kereta api, atau sekarang KRL kuliah aku sudah sangat akrab dengan moda transportasi umum ini. Sejak masih acak-acakan sampai rapi dan teratur seperti sekarang. Walaupun sudah memiliki kendaraan pribadi, aku lebih memilih naik kereta dari pada harus bergulat dengan penatnya kemacetan jalanan perjalanannya, banyak suka duka yang aku rasakan dalam ketika harus bergumul dengan penumpang lain di dalam kereta. Suka dan duka..Tapi pada intinya, aku menikmati perjalanan kereta Jakarta Bogor ini. Lebih banyak sukanya aku akan mulai masuk ke pembahasan seru, pembahasan hal-hal mistis tentang kereta Jakarta Bogor sejak lama aku mendengar banyak cerita-cerita janggal dan seram yang dialami oleh penumpang kereta, dari kisah yang hanya terdengar dari mulut ke mulut sampai dengan cerita sampai viral ke seluruh penjuru mungkin sudah tahu cerita tentang kereta gaib di stasiun Manggarai, atau kereta hantu di stasiun UI, atau stasiun-stasiun yang terkenal angker, dan masih banyak lagi kisah yang bisa membuat bulu kuduk termasuk orang yang lebih sering mengedepankan logika, termasuk orang agak skeptis untuk urusan mistis dan hantu-hantuan. Walau gak bisa dipungkiri, aku juga pernah beberapa kali mengalami hal janggal menjurus seram, tapi ya itu tadi, aku akhirnya terus mengedepankan cerita-cerita seram yang beredar tentang kereta Jakarta Bogor, sikapku juga sama, sampai tahun 2015 aku gak terlalu percaya dengan cerita-cerita itu, karena sama sekali belum pernah mengalami kejadian seram ketika naik hanya sampai tahun 2015, karena pada tahun itu akhirnya aku mengalami sendiri kejadian seram di luar nalar, yang terjadi di dalam KRL Jakarta iya, sepertinya ada yang harus aku ceritakan kejadian janggal yang beberapa kali aku alami ketika sedang berada di atas tahun 2015, entah ketika sedang berangkat atau pulang, beberapa kali aku melihat pemandangan aneh, janggal, atau apalah Pemandangan ini lebih sering terlihat kalau hari sudah gelap, paling banyak kalau dihitung, pemandangan ini sangat jarang kelihatan, mungkin hanya empat atau lima kali terlihat dalam satu tahun, jarang banget kan? memang begitu agak lupa, tapi sepertinya pertama kali melihat pemandangan aneh ini ketika masih kuliah, itu pun hanya satu atau dua kali, selebihnya gak pernah melihatnya ketika aku sudah mulai bekerja, baru mulai kelihatan lagi dengan intensitas yang sama, sangat begini, walaupun jarang, tapi sangat yakin kalau aku beberapa kali melihat ada stasiun misterius yang dilintasi oleh lewat stasiun ini, KRL terus melaju tanpa berhenti, hanya melintas aja dengan kecepatan sudah lama jadi anak kereta, urutan stasiun di Jakarta Bogor sudah sangat aku hafal letak dan jaraknya, sudah di luar kepala, dan stasiun misterius ini di luar dari semua stasiun yang aku tahu di antara Depok dan Bojong Gede, letak pastinya aku gak pernah tahu karena berbagai pertama, KRL selalu dalam kecepatan tinggi ketika aku sadar kalau tengah melintasinya, jadi hanya beberapa detik saja, gak cukup waktu buatku untuk memperhatikan secara entah aku yang salah ingat atau gimana, tapi menurutku letak stasiun ini selalu berpindah, atau mungkin saja aku yang lupa, karena sangat lama jeda waktu penampakannya. Yang pasti ya itu tadi, letaknya antara UI dan Bojong akhirnya, karena begitu penasaran, pada suatu hari aku catat di notes ponselku, di mana posisi stasiun ini ketika aku lihat terakhir kali, waktu itu aku catat kalau posisinya di antara UI dan Pondok Cina, aku gak sih, beberapa bulan kemudian, ketika melihatnya lagi, ternyata stasiun ini sudah berpindah tempat, berada di antara Citayam dan Bojong Gede. Aneh kan?Ah mungkin aja aku yang salah catat, salah ingat, mungkin aja. Berkali-kali aku mencari alasan logis dari kejadian juga karena sebegitu penasarannya, aku susuri pinggir jalur kereta antara UI dan Bojong Gede menggunakan sepeda motor, dengan tujuan mencari stasiun aneh aku gak menemukannya. Sekali lagi, mungkin saja aku salah lihat, salah ingat, atau salah pikir juga, mungkin itu adalah stasiun tua yang sudah gak terpakai lagi, karena aku melihatnya selalu dalam keadaan kosong san sepi, sama sekali gak ada orang yang juga seadanya, hanya beberapa lampu menyala yang memberi cahaya. Jadi mungkin karena itulah jadinya stasiun ini gak kelihatan dari jalan raya dan keramaian. jarang melihatnya, tapi aku sudah agak hafal dengan bentuk dari stasiun ini. Sama dengan stasiun lainnya, sebelum masuk ke bangunan utama, terlebih dahulu ada pagar memanjang berdiri di kanan kiri rel kereta,Pagar besi inilah yang biasanya menjadi alert buatku kalau sebentar lagi akan lama dari itu baru masuk ke bangunan utana. Peron panjang gelap jadi pemandangan, di belakangnya ada bangunan berbaris yang aku menebaknya sebagai kantor khas stasiun di Indonesia, masih terlihat sisa-sisa bangunan tua desain zaman Belanda. Berdiri megah sendirian di dalam gelap, menyiratkan kelam dalam sepinya iya, ada yang khas dari stasiun ini, kelihatan ada tangga yang bentuknya lebar dengan pembatas besi di tengahnya, ada dua tangga, letaknya di ujung sebelah utara dan ujung selatan, dua tangga itu menuju ke bangunan lantai atas tangga dua-duanya selalu dalam keadaan gelap, aku sama sekali gak pernah bisa melihat jelas ada apa di gambaran stasiun iya, yang pasti, aku gak pernah melihat ada orang di dalamnya, selalu dalam keadaan sepi dan sepi dan kosong..Waktu itu hari rabu, menjelang akhir tahun masih ingat sekali, karena hari rabu adalah hari di mana aku harus berkeliling ke beberapa kantor cabang di Jakarta untuk audit ini memang rutin selalu dilaksanakan pada hari rabu di setiap minggunya, wajib hari rabu inilah aku hampir selalu pulang malam, karena kegiatan audit gak bisa dilakukan terburu-buru dan kantor cabang yang harus dikunjungi juga cukup banyak dan berjauhan aku baru selesai kunjungan pada sore hari, setelah itu hampir selalu aku akan balik lagi ke kantor pusat untuk langsung menyusun laporannya, dengan tujuan keesokan pagi aku tinggal menyerahkan hasilnya kepada laporan hasil kerja ini juga sangat memakan waktu, paling cepat aku baru bisa pulang pada jam sembilan malam, itu kalau gak ditemukan masalah di laporan cabang. Kalau kebetulan ada masalah yang harus ditelusuri penyebabnya, aku akan baru bisa pulang lebih malam hari itu termasuk hari yang lumayan melelahkan, banyak temuan janggal pada laporan kantor cabang yang mana aku harus mencari penyebabnya. Cabang yang harus dikunjungi juga berjauhan, membuatku baru bisa kembali ke kantor lagi nyaris menjelang jam tujuh di kantor pusat pun aku harus menyusun laporan hasil kunjungan, belum bisa hari yang kata, sekitar jam setengah sebelas malam pekerjaan baru selesai.“Lo ikut gw aja yuk Di, tapi ke Manggarai, gak mau ke Sudirman gw ah.” Daniel menawarkan tumpangan ketika aku masih berdiri di pos sekuriti menunggu ojek untuk mengantarku ka Daniel cukup membuatku mempertimbangkannya, karena sama sekali gak melihat ada ojek yang aku mulai sedikit panik karena malam semakin larut, khawatir gak akan terkejar naik kereta terakhir menuju menawarkan tumpangan menuju ke stasiun Manggarai karena memang itu searah dengan jalan pulangnya, bukan ke stasiun Sudirman tempat aku biasa setiap hari naik turun kereta.“Ya udah, gw ikut lo deh Dan, Manggarai juga gpp kok. Hehe.” detik kemudian aku sudah duduk manis di jok belakang motor jam masih ada waktu untuk mengejar kereta terakhir yang kalo gak salah jam Daniel melaju dalam kecepatan normal, kira-kira dalam 15 menit seharusnya aku sudah sampai di stasiun benar, jam hanya tinggal beberapa menit lagi jadi pukul ketika akhirnya sampai di stasiun Manggarai, aku turun dari motor, sementara Daniel melanjutkan perjalanan pulang menuju sebelas malam, masih ada beberapa orang yang terlihat berseliweran di stasiun ini. Tentu saja gak seramai di jam normal dan jam sibuk, malahan tergolong sangat sepi menjelang tengah malam seperti ini cukup jarang aku jalani, seperti yang sudah aku bilang di awal tadi, biasanya paling malam jam sembilan aku sudah duduk manis di dalam itu layaknya malam normal seperti biasanya, geliat kota Jakarta masih berdenyut menandakan kalau dia selalu hidup. Pengapnya udara sedikit berkurang ketika hari beranjak terus menuju puncaknya, udara yang terhirup sedikit lebih segar dari pada jam-jam ya tetap saja keringatku mengalir ketika harus berjalan kaki menuju peron tempat menunggu rangkaian kereta datang.“Kereta Bogor masih ada kan Pak?”Aku bertanya kepada Pak Sekuriti yang masih setia menjaga, memastikan kalau kereta terakhir masih ada, belum lewat.“Masih ada mas. Barusan yang lewat juga kereta ke Bogor, naik yang berikutnya aja, tapi bakalan agak telat, katanya tadi ada gangguan di Tanah Abang.” Begitu penjelasan Pak agak menyesal aku karena tadi sedikit terlambat, jadi gak sempat naik kereta jam sebelas, ketinggalan beberapa menit saja. Dengan begitu, harapanku hanya tinggal menunggu kereta itu aku melangkah menuju peron, mencari tempat duduk sambil menunggu kereta sangat lelah, karena kegiatan yang dilakukan sepanjang hari. Ditambah dengan mata sudah mulai mengantuk. Sambil memeluk tas, aku duduk di kursi besi, memperhatikan sekeliling, anehnya sudah sangat sepi, aku pikir keadaan seperti ini gak seperti biasanya, ini terlalu melihat dua orang sekuriti yang berdiri di kejauhan, mereka menjaga pintu penyebrangan orang ketika harus menyebrangi rel mereka, ada dua atau tiga orang lagi yang terlihat, sepertinya sama sepertiku, menunggu kereta ke Bogor, karena berdiri di sisi yang sama walau jarak kami sekelas stasiun Manggarai, yang notabene letaknya ada di Ibu kota negara, situasi seperti ini agak janggal, karena sangat sepi. Benar-benar sepi..Semilir angin malam mulai bertiup membawa udara dingin, menyentuh tubuh, mengelus wajah. Kantuk yang sejak tadi aku sudah rasakan semakin menjadi-jadi jam seharusnya beberapa menit lagi kereta datang, tapi aku langsung teringat dengan omongan pak sekuriti tadi, kalau kereta akan datang sedikit terlambat karena ada gangguan teknis. Jadi aku sudah pasrah bersiap dengan keterlambatan aku gak tahan lagi, semilir angin perlahan mendorong tubuh untuk bersandar di tembok belakang. Kantuk semakin menjadi, beberapa kali aku terkesiap sambil duduk memeluk tas di akhirnya, aku benar-benar tertidur, tapi mungkin hanya beberapa cahaya terang menembus pelupuk mataku yang masih terpejam, sangat terang sehingga menyilaukan. Terbangunlah aku dari tidur sejenak mengucek-ngucek mata sebentar untuk memperjelas penglihatan, akhirnya aku melihat kalau cahaya terang menyilaukan itu berasal dari lampu kereta.“Ah akhirnya datang juga keretanya.” Aku bersyukur dalam saja, ketika sudah sangat dekat, aku dapat melihat ada tulisan “Bogor” di atas rangkaian kereta yang paling ini kereta yang aku tunggu. Lalu aku berdiri menunggu sampai kereta sudah benar-benar saat inilah aku baru sadar, setelah melihat sekeliling, ternyata di sekitarku gak ada orang sama sebentar, setelah benar-benar memperhatikan, ternyata ada beberapa orang yang aku lihat sedang berdiri di kejauhan, berposisi sama seperti aku, sedang menunggu kereta untuk benar-benar berhenti dan terbuka orang itu kelihatan olehku hanya berbentuk siluet, bayangan hitam, tapi lalu aku berpikir mungkin karena di ujung sana gelap tanpa penerangan, membuat mereka jadi terlihat seperti itu. Ya sudah, aku gak berpikir macam-macam, lalu menunggu sampai pintu kereta pintu terbuka, tanpa pikir panjang aku masuk ke beberapa detik, kemudian pintu di dalam, aku lalu berjalan untuk mencari tempat mencari tempat duduk ini ternyata sangat mudah, karena kereta dalam keadaan nyaris gerbong kereta yang aku naiki itu ternyata isinya nyaris kosong, hanya ada aku dan seorang penumpang laki-laki yang duduk di paling ya sudahlah, mungkin memang karena ini sudah nyaris tengah malam, jadi gak ada penumpangnya lagi, begitu pikirku dalam hati. Jam di tangan menunjukkan sudah pukul ketika aku sekilas memilih tempat duduk di tengah, gak jauh dari pintu mata yang masih sangat mengantuk, aku duduk bersandar dengan niat meneruskan aku melirik penumpang laki-laki yang duduk di ujung, dia diam memandang ke depan, seperti sedang memperhatikan keadaan di laki-laki berumur sekitar 50 tahun, berkemeja putih, celana panjang hitam, berkumis tebal, kumis yang sudah banyak beruban seperti rambut di kepalanya. Sesekali dia tersenyum sendiri sambil memperhatikan entah apa yang sedang dia perhatikan di itu, aku gak memperhatikannya lagi, lebih memilih untuk rehat sejenak memejamkan mata, tidur beberapa menit kemudian aku kembali terbangun, kali ini karena mendengar suara bunyi klakson kereta yang sangat keras.“Ini sudah sampai di mana?” Tanyaku dalam aku melihat kalau kereta sedang melintas di salah satu stasiun, tapi aku gak tahu pasti kalau itu stasiun mana karena baru saja sadar dari tidur.“Itu stasiun Pasar Minggu,” Kata bapak yang duduk di ujung, sambil tersenyum. Lalu aku membalas karena melihat aku kebingungan, jadi dia memberikan info stasiun apakah itu yang sedang kami kenapa kereta ini gak berhenti di stasiun Pasar Minggu? Kenapa terus melaju hanya melintas? Ah mungkin sebenarnya tadi sudah berhenti, tapi aku tadi masih tertidur, jadinya gak sedikit aneh, karena kereta masih saja kosong, gak ada penambahan penumpang, masih hanya ada aku dan Bapak yang duduk di ujung. Tapi ya sudahlah..Setelah itu aku memposisikan badanku lagi seperti awal tadi, bersandar dengan niat untuk meneruskan stasiun Pasar Minggu, berikutnya adalah stasiun Tanjung Barat, Lenteng Agung dan aneh, setelah sampai di Tanjung Barat, lagi-lagi kereta terus melaju gak berhenti, terus berjalan dengan kecepatan ini kenapa? Kok gak berhenti di setiap stasiun.“Ini kereta ekspres malam hahaha. Akan langsung ke tujuan, gak berhenti di stasiun-stasiun antara.”Aku kaget, karena bapak yang tadinya duduk di ujung tiba-tiba sudah duduk beberapa meter di sebelah kananku, kami jadi berdekatan.“Ekspres gimana Pak? Kan sekarang gak ada kereta ekspres.” Tanyaku penasaran.“Kereta ini langsung ke tujuan.” Jawab bapak itu pendek, sambil matanya terus menghadap ke depan, wajahnya tersenyum kecil memperhatikan entah apa yang sedang dia baguslah kalau kereta ini langsung ke Bogor, jadi waktu perjalanan akan lebih cepat, begitu pikirku yang sungguh kantukku jadi hilang, aku jadi terus memperhatikan seperti yang bapak itu bilang tadi, kereta kami gak berhenti di seluruh stasiun berikutnya, UI, Pondok Cina, Depok Baru, dan seterusnya, kereta terus melaju melewati stasiun-stasiun itu dengan kecepatan yang konstan.“Benar ya Pak, keretanya gak berhenti di setiap stasiun. Baguslah, hehe.” Aku bilang begitu ke bapak teman satu dia gak menjawab, hanya duduk diam menghadap depan sambil senyum-senyum detik ini aku belum merasa kalau ada yang perasaanku akan berubah drastis dalam beberapa belas menit ke stasiun-stasiun sebelumnya, kereta terus melaju melewati stasiun Citayam. Berikutnya kereta akan sampai di stasiun Bojong Gede, seharusnya tempuh Citayam Bojong Gede yang seharusnya gak lama, tapi kali ini setelah lebih dari 15 menit lamanya gak juga sampai. Ini terlalu lama, karena kereta gak melambat kecepatannya. Di sini aku mulai merasa ada yang aneh, mana stasiun Bojong Gede? Kok gak sampai-sampai?Lagi-lagi suara bapak ini mengagetkan, mungkin karena dia melihat ada kepanikan di ternyata benar kata Bapak itu, beberapa menit kemudian kereta mulai melambat, mengurangi kecepatannya. Klaksonnya berbunyi beberapa kali, menandakan kalau kereta sedang mendekat ke salah satu stasiun di depan, tebakanku di depan adalah stasiun Bojong badan, aku coba untuk melihat ke luar, coba mengenali stasiun apa kereta masuk ke dalam area beberapa menit berikutnya aku baru sadar, ketika kereta sudah sangat lambat berjalan, sebelum benar-benar aku bertanya-tanya, karena ternyata ini bukan stasiun Bojong Gede, bukan, aku ini nyaris gelap tanpa penerangan, mungkin cahaya hanya didapat dari beberapa lampu kecil di sudut kereta benar-benar berhenti, lalu pintunya aku berdiri dari duduk, berniat untuk memperhatikan lagi, stasiun apakah gerangan ini.“Sudah sampai, saya turun di sini ya.”Bapak itu mengucapkan permisi kepadaku, Aku yang masih merasakan keanehan, hanya menganggukkan dia berjalan turun meninggalkan itu berjalan menjauh, menuju tangga yang ada di ujung. Aku terus dia berjalan menaiki tangga itu, ke atas, lalu hilang di telan aku sadar sedang berada di stasiun bukan stasiun Bojong gede, ternyata ini stasiun misterius yang sudah membuatku penasaran selama bertahun-tahun lamanya. Stasiun yang letak pastinya gak aku sudah hafal bentuk bangunannya, itu yang membuatku yakin kalau ini benar stasiun misterius!Sontak aku langsung merinding, tapi masih penasaran. Aku terus memperhatikan tempat itu dari pintu kereta yang gak juga kunjung yang aku lihat sebelum-sebelumnya, stasiun ini kosong, sama sekali gak ada orang, gak ada menggurat urat nadi, menghentikan waktu. Sangat sepi..Aku semakin ketakutan, karena sepertinya hanya tinggal ada aku di tempat ini sepeninggal bapak itu tadi.“Kenapa pintu ini terus terbuka? Gak menutup? Kapan keretanya akan bergerak maju?” Bertanya-tanya dalam hati, aku mulai menit lamanya aku berdiri di pintu, sampai akhirnya berniat untuk turun saja dari kereta dan meninggalkan stasiun sebelum menjalankan niat itu, aku melihat sesuatu, sesuatu yang membuatku harus mundur beberapa langkah menjauhi pintu..Di atas tangga sebelah kiri, aku melihat ada melihat ada beberapa orang bergerak turun menuruni tangga.“Akhirnya, ada orang juga” Agak sedikit lega aku melihat orang itu berbentuk seperti bayangan hitam, aku gak bisa jelas melihat bentuk wajah dan perawakannya, mungkin karena gak adanya cahaya terus mendekat ke arahku, ke gerbong kereta tempatku berada, menuju pintu tempatku beberapa detik kemudian, perlahan aku melangkah mundur, menjauhi pintu, ketika beberapa orang itu semakin dekat dan semakin mendekat. Tiba-tiba aku jadi sangat ketakutan..Karena wujud mereka gak berubah, bentuknya masih sama dengan bentuk yang aku lihat ketika jarak kami masih berjauhan, mereka tetap terlihat seperti bayangan hitam, iya bayangan berapa lama kemudian, di belakang mereka muncul lagi beberapa sosok bayangan hitam yang bentuknya sama seperti mereka, lalu di belakangnya muncul lagi jumlah mereka menjadi banyak, semuanya menuju pintu gerbong kereta yang aku aku jatuh terduduk di tempat duduk yang sama ketika aku duduk pertama kali ketakutan, memperhatikan sosok-sosok bayangan hitam itu satu persatu memasuki mereka seperti manusia, perawakan seperti orang-orang pada umumnya, ada yang kelihatan seperti perempuan, ada yang kelihatan laki-laki, bahkan ada anak-anak juga. Tapi ya begitu, mereka berbentuk seperti bayangan hitam sedikit tembus mereka semua sudah berada di dalam, satu gerbong kereta denganku, hanya aku saja satu-satunya yang masih berbentuk detik kemudian pintu tertutup, lalu perlahan kereta mulai bergerak maju, meninggalkan stasiun menyeramkan melaju dengan kecepatan duduk diam dengan keringat dingin bercucuran, duduk didampingi sosok-sosok misterius berbentuk bayangan berikutnya aku gak berani lagi menatap mereka, karena merasa kalau mereka semua menatap balik ke arahku, menatap dalam aku sangat ketakutan. Entah sosok apa yang tengah melaju bersama denganku syukurlah, semuanya gak berlangsung lama, karena berikutnya kereta kembali melambat, berkurang kecepatannya, menandakan kalau sedang mendekat ke stasiun ternyata ada hati aku berniat akan turun di stasiun ini, apa pun stasiunnya, aku gak mau berlama-lama di dalam kereta berhantu kereta berhenti, lalu aku berdiri dan mendekati pintu. Sambil berdoa dan berharap semoga pintu benar akan terkabul, tiba-tiba pintu terbuka, lalu aku segera turun!Sangat lega, akhirnya aku bisa meninggalkan kereta detik setelah aku turun, kereta langsung bergerak maju meninggalkan stasiun, terlihat sepertinya kereta itu berniat hanya untuk membiarkan aku turun, aku melangkahkan kaki dalam kelegaan di peron stasiun ini.“Bogor? Ini stasiun bogor?”Iya, ternyata ini stasiun Bogor, kenapa tiba-tiba aku sudah ada di stasiun Bogor?Tiba-tiba ponselku berbunyi, lalu aku mengangkatnya.“Mas di mana sih? Kok dari tadi gak ada kabar?”Suara istriku terdengar di ujung akhirnya aku tahu, ternyata istriku sudah berada di parkiran stasiun Bogor bersama berniat untuk mencari dan menjemputku di stasiun ketika sudah selama beberapa jam aku hilang kontak? Iya, kata istriku aku hilang selama beberapa jam, gak bisa dihubungi, paniklah aku bertemu dengan mereka di parkiran, ternyata saat itu jam sudah menunjukkan di pukul tiga tadi sepertinya aku gak sampai satu jam berada di dalam kereta aneh balik lagi ke gw ya Brii..Begitulah kisah yang dialami oleh Adi, ketika akhirnya dia berhenti di stasiun gaib. Adi bilang, sampai saat ini dia masih melihat stasiun itu sesekali, di malam hari,Sekian cerita kali ini, sampai jumpa sehat supaya bisa terus merinding bareng.
Kisah-kisah misteri di kampus UI – Universitas Indonesia atau yang lebih akrab disapa UI merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di tanah air. Memiliki kualitas pendidik dan materi yang diperkuliahkan, Universitas Indonesia memang cukup tersohor namanya di dunia. Tak hanya itu saja, hingga saat ini Universitas yang telah berhasil mencetak lebih dari alumni ini menduduki peringkat ke-4 sebagai perguruan tinggi negeri terbaik dan terfavorit di Indonesia. Berada di kawasan Depok dan dekat dengan kost Depok murah, total luas kampus Universitas Indonesia ini mencapai tak kurang dari 320 hektar dengan total lahan 25% untuk area kampus dan 75% untuk daerah hijau. Karena alasan inilah Universitas Indonesia juga kerap disapa sebagai “Green Campus” atau “Kampus Hijau”. Namun, siapa yang menyangka bahwa dibalik kepopuleran Universitas Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1949 ini menyimpan banyak misteri serta kisah-kisah mistis. Memiliki wilayah kampus yang sebagian besar merupakan hutan rimbun membuat wilayah kampus Universitas Indonesia atau UI ini memiliki hawa yang misterius dan mengerikan ketika malam hari. Bahkan tak sedikit pula para alumnus kampus berjas almamater kuning yang sering dicari oleh sederetan perusahaan di lowongan kerja freelance Jakarta ini yang mengutarakan berabgai kisah horror dari hantu-hantu penunggu kampus yang siap membuat bulu kuduk kamu berdiri. Penasaran dengan sederetan kisah misteri di kampus UI? Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian semua kali ini Mamikos akan menelisik kisah-kisah misteri di kampus UI mulai dari kereta hantu sampai perempuan gantung diri. Langsung saja baca kisah-kisahnya dibawah ini! Kisah-kisah misteri di kampus UI Kisah-kisah misteri di kampus UI 1. Hantu Kereta Malam Kisah misteri yang satu ini mungkin adalah salah satu kisah misteri di kampus UI yang paling populer karena sudah beredar sejak tahun 1990. Kisah hantu kereta malam yang berasal dari stasiun kereta UI memang sangat terkenal angket. Konon katanya kisah horor ini berasal dari seorang mahasiswa kost dekat UI Depok murah yang secara tidak sengaja menaiki kereta hantu si stasiun UI. Menurut cerita yang beredar, saat itu mahasiswa tersebut memutuskan untuk naik kereta saat pulang karena sudah terlalu malam. Setibanya ia di stasiun UI, mahasiswa tersebut langsung memasuki gerbong sebuah kereta dan kemudian duduk. Setelah kereta itu berjalan, mahasiswa tadi pun mulai menemui beberapa kejanggalan karena semua penumpang di dalam kereta tersebut terlihat lesu, berpakaian lusuh, dan tak ada satupun yang berbicara. Tak hanya itu saja, mahasiswa tersebut juga menemukan keanehan lainnya karena kereta yang ia tumpangi sama sekali tidak pernah berhenti di stasiun manapun. Setibanya di stasiun Tebet yang merupakan tujuan mahasiswa tersebut untuk berhenti, mahasiswa tadi pun langsung keluar dari kereta dan ia pun tidak melihat orang lain yang turun selain dirinya. Setelah kereta itu pergi, mahasiswa tadi baru tersadar tentang kejadian yang baru saja ia alami setelah seorang petugas di stasiun menanyakan kepada dirinya kenapa ia berjalan sendirian di sepanjang rel kereta api. Dan tak disangka ternyata mahasiswa tersebut sama sekali tak menaiki kereta melainkan berjalan di sepanjang rel kereta api sendirian. 2. Hantu Kebaya Merah Seperti yang sudah Mamikos terangkan sebelumnya, wilayah kampus UI memang memiliki lahan yang sangat luas. Bahkan di kampus Universitas Indonesia ini juga terdapat hutan serta memiliki 6 buah danau yang masing-masing memiliki nama, yakni Kenanga, Agathis, Mahoni, Pusma, dan Salam. Namun, siapa yang sangka bahwa keenam danau ini sangat jauh dari kesan damai dan asri karena justru menyimpan bertubi-tubu cerita mistis. Kisah-kisah misteri ini diantaranya munculnya air mancur di tengah-tengah salah satu danau pada tahun 2014 lalu. Tak hanya itu saja, di tahun 2005 pernah terdengar pula bahwa ada seseorang yang pernah tersambar petir dan kabar terakhir juga mengatakan bahwa ditemukan satu jenazah salah seorang mahasiswa UI yang penyebab kematiannya masih belum diketahui hingga saat ini. Sederetan kisah-kisah mistis ini seringkali dikaitkan dengan kisah horor salah satu danau yang konon kabarnya menjadi tempat bergentayangan salah satu hantu yang paling melegenda di UI. Sosok hantu yang bergentayangan ini adalah hantu berkebaya merah. Banyak yang mengatakan bahwa hantu kebaya merah ini merupakan sosok salah satu mahasiswa UI yang dulunya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas saat akan menghadiri acara wisudanya. Mahasiswa tersebut konon katanya tak rela meninggal sebelum ia diwisudakan. Oleh sebab itulah ia sering bergentayangan dan muncul di foto-foto wisuda mahasiswa UI. Dan tak tahu mengapa, sosok hantu ini selalu muncul dengan menggunakan kebaya merah seperti kebaya yang ia kenakan ketika mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Oleh karena alasan inilah mengapa sosok hantu yang bergentayangan di salah satu danau di kampus UI ini dikenal dengan sebutan hantu kebaya merah. 3. Hantu Tanpa Kaki Perpustakaan memang identik dengan suasana yang tenang dan sunyi. Hal ini juga berlaku untuk perpustakaan di kampus UI. Namun, tak hanya suasana tenang dan sunyi saja yang akan kalian temukan disana melainkan juga suasana mistis yang sangat melekat di sudut-sudut perpustakaan. Konon katanya, di perpustakaan UI ini terdapat sesosok hantu tanpa kaki yang sering memperlihatkan dirinya kepada mahasiswa. Sosok hantu yang satu ini biasanya akan berdiam sambil membaca buku di salah satu sudut perpustakaan UI. Namun, jika diperhatikan baik-baik sosok yang tengah duduk dan membaca buku tersebut tidak memiliki kaki sama sekali. Kisah hantu tanpa kaki ini bermula dari penuturan salah satu mahasiswa UI yang konon pernah melihat langsung penampakan hantu tanpa kaki ini. Menurut cerita dari mahasiswa tersebut, pada saat itu ia yang baru saja memasuki ruang perpustakaan sedang melihat seorang mahasiswa yang sedang belajar. Karena tak ingin mengganggu, akhirnya ia pun duduk satu meja dengan seorang mahasiswa tersebut dan ikut belajar pula. Sekitar 2 jam berlalu, tanpa disadari ternyata tidak ada seorang mahasiwa pun yang masuk ke ruang perpustakaan sehingga hanya ia dan mahasiswa tadi saja yang ada disana. Namun, anehnya mahasiswa tersebut hanya diam dan tidak pernah mengeluarkan suara sedikitpun. Hingga suatu waktu, ia pun tanpa sengaja menjatuhkan pulpen miliknys dan ketika berusaha mengambil pulpen tersebut ia melihat mahasiswa yang sedang belajar tadi ternyata tidak memiliki kaki. Setelah menyadari hal ini, ia pun langsung ketakutan dan segera berlari keluar dari ruang perpustakaan. Sejak peristiwa itulah legenda hantu tanpa kaki di perpustakaan UI mulai beredar. Hingga sekarang ini, asal-usul hantu tanpa kaki ini masih menjadi sebuah misteri. 4. Hantu jemblongan Kabarnya, hantu jemblongan ini merupakan sosok hantu yang sudah ada sebelum kampus UI didirikan. Memiliki wujud layaknya seorang wanita, hantu jemblongan ini konon sering bergentayangan di sekitar rel kereta api atau kuburan. Hantu jemblongan ini kabarnya cukup dikenal usil karena sering membonceng pengendara yang lewat disekitar UI ketika malam hari. Asal usulnya pun masih belum jelas, namun banyak yang mengatakan bahwa hantu jemlongan merupakan arwah seorang wanita yang dulunya tertabrak kereta di sekitar Depok. 5. Hantu Ibu Tua Berpakaian Betawi Sosok hantu ibu tua berpakaian betawi pun kerap populer dikalangan mahasiswa UI. Konon katanya dulu ketika senja menyapa ada seorang mahasiswa dalam perjalanan pula ke kost putra Depok murah miliknya. Ketika mahasiswa tersebut melintas di depan gedung FHUI, ia pun dipanggil oleh ibu-ibu tua berpakaian Betawi dengan kebaya & tutup kepala. Si ibu ini menanyakan arah jalan menuju salah satu gedung di FHUI. Si mahasiswa pun menjawab pertanyaan ibu tua itu dan tiba-tiba ia pun teringat bahwa bukunya tertinggal di ruang kelas. Maka dia kembali ke kelas dan berhasil menemukan bukunya. Setelah dari kelas ia bergegas ke toilet karena kebelet ingin buang air kecil. Di dalam toilet dia pun mendengar ada yang memanggilnya. Suara itu datang dari pintu toilet sebelah. Kemudian, mahasiswa ini pun mencoba mengeceknya dan betapa kagetnya ia karena disitu ada ibu tua yang tadi ditemuinya dengan kepala tergeletak di lantai. 6. Hantu Rektorat UI Kisah misteri di kampus UI yang terakhir adalah kisah dari hantu wanita yang konon sering bergentayangan di wilayah sekitar gedung Rektorat UI. Menurut cerita yang beredar di kalangan mahasiswa UI, barang siapa yang masih ada di sekitar area Rektorat UI setelah jam 11 malam biasanya akan bisa melihat sosok seorang gadis yang berjalan tertatih dengan posisi kepala yang terkulai karena patah. Sosok gadis ini dipercaya adalah hantu dari wanita yang sering bergentayangan di area Rektorat UI dan merupakan arwa dari seorang mahasiswa UI yang dulunya bunuh diri dengan cara gantung diri di gedung Rektorat UI. Terdapat beberapa versi cerita penyebab dari mahasiswi UI yang gantung iri ini, ada yang mengatakan bahwa mahasiswi ini gantung diri karena putus dengan pacarnya. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa mahasiswi UI tersebut telah diperkosa hingga hamil dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kisah misteri ini sudah beredar lama di kampus UI yakni sekitar awal tahun 1990-an dan hingag kini masih banyak mahasiswa UI yang mengaku sering melihat sosok hantu gantung diri ketika melintasi wilayah Rektorat UI pada malam hari. Ternyata wilayah kampus UI seram juga ya? Kisah-kisah misteri yang sudah Mamikos berikan diatas hanya berdasarkan cerita yang beredar di kalangan mahasiswa UI. Namun, kamu pun berhak untuk percaya ataupun tidak percaya. Bagi calon-calon mahasiswa baru UI bersiap-siap ya, teguhkan iman kalian agar tidak terpengaruh dan bertemu sosok-sosok hantu di kisah diatas. Untuk menggali informasi lebih lengkap lagi seputar Universitas Indonesia, kalian bisa temukan hanya di situs Mamikos atau di aplikasi Mamikos dengan download aplikasi Mamikos di Play Store terlebih dahulu. Tak hanya info seputar kampus aja yang bisa kamu dapatkan, ada info kost-kostan, sewa apartemen, dan lowongan kerja juga loh di Mamikos.
kereta hantu stasiun ui